Pup

Selamat malam menjelang pagi gaes. Sekarang di hape gue menunjukan pukul 01.23 malem dan gue masih inzom. Tapi karena gue insom ini gue jadi galau hehe. Sedari tadi gue mendengarkan lagu dan nonton post-postan di Instagram tentang cinta-cintaa. Emang anjg, karena gue jadi iri. Gue iri karena gue pengen di perjuangkan :(( selama ini gue sendiri terus. Diperjuangkan pernah tapi bukan sama orang yang gue pengen untuk memperjuangkan gue gitu huhu sedih bat. Gue hanya merasa gue butuh teman untuk berbagi. Semakin tambah umur, esensi sebuah hubungan menjadi bukan hanya ikatan suka sama suka. Gue pernah mengalami fase dimana gue mempertanyakan fungsi pacaran. Maksud gue kaya "pacaran buat apa sih? Misal kita pacaran 4 tahun tapi akhirnya nggak jodoh gimana? Buang-buang waktu. Harus laporan harus kabar-kabaran setiap saat which mean sangat annoying buat gue secara pribadi" tapi nyatanya esensi pacaran kini sedikit berbeda buat gue. Mungkin salah satu faktornya adalahgue yang kesepian (ashiap!) Karena kini pacaran bukan sekedar hubungan memiliki suka sama suka tapi lebih ke mencari partner untuk berbagi dan berdiskusi untuk sesuatu yang kemudian kita sebut sebagai visi dan misi. Pacaran disini adalah sebagai sarana menumbuhkan bobot jiwa, pikiran, perasaan or something i dont even know. Like we learning something from a terrible break up. Or we learning something from a lot of a things. Kita juga akan (berharapnya) diperlakukan sesuai dengan apa yang harus kita dapatkan. Seperti cewek di perlakukan manis sama cowoknya atau yang cowok di perhatikan sama ceweknya. Yaaaaaaah paling gue aja yang nggak bener karena dalam agama gue pacaran jelas tidak di anjurkan. But kalo ada orang mau pacaran ya monggo kan. Semua itu balik ke diri masing-masing. Toh kalo lo dosa juga lo yang di neraka. Dan kalo lo dapet pahala pun pahalanya buat lo sendiri juga kan. Jadi dari pada sibuk melarang orang-orang yang sudah memilih jalannya sendiri mending kita mikirin diri kita sendiri. Kalo lo mati yang bisa nolong lo di alam kubur kan cuma diri lo sendiri dari segala amalan yang di perbuat. So, lets we saling menghormati jalan masing-masing aja. Dia atau gue berbuat "demikian" pasti atas dasar pertimbangan dan alasan. Halah ngapain ini sihhhh anjg ga jelas batt. Bhay!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The shade

Kamu yng kasih tinggal kasih-kasih tinggal

Macul