E

sore gaes.. keknya udah lama gue ngga nulis tentang pikiran gue.. biasanya gue curhat mulu yakan.. tapi sekarang mungkin saatnya gue mulai menulis kembali isi kepala gue yang belakangan ini lumayan brisik perihal sesuatu. oke jadi gini, beberapa waktu lalu gue teringat sama salah satu mantan gue. kita udah lost contact (basically, gue selalu lost contact sama mantan setelah putus) gue mendadak teringat akun dia lalu sengaja gue buka. yaa, biasa aja sih. ngga gimana-gimana postingannya tapi setelah gue stalking, malam itu gue sadar bahwa kita memang ngga seharusnya bersama. singkatnya, he become not my type. thats it. lalu mendadak benak gue bertanya-tanya.. kok gue bisa mikir gini sekarang? padahal dulu keknya gue cinta mampus yekan? gue lihat dia sangat tipe gue gitu. lalu jawaban yang gue dapat setelah gue mikir adalah ada di kata pertama dari pertanyaan itu, yaitu "dulu". iya, "dulu". dulu dia tipe gue, sekarang ternyata udah bukan tipe gue lagi. kenapa bisa begitu? idk. lo pernah denger kalimat ini ngga? begini kalimatnya "jadilah versi terbaik dirimu, sampai saat kamu melihatnya.. dia sudah bukan tipemu lagi" atau kalimat motivasi sejenis begitu lah. pasti pernah lihat lah ya. jujur aja awalnya gue agak meremehkan kalimat itu, karena menurut gue.. sekali cinta ya cinta. dia ya dia. kalo gue mau dia, ya dia. mau sampe kapanpun ya dia. ternyata pemikiran kampungan itu benar-benar sempat memenuhi kepala gue beberapa tahun lalu. itu mungkin terjadi karena gue belum cukup dewasa untuk memahami kalimat motivasi tersebut. karena sekarang, gue baru bisa memahami maksud dari kalimat tersebut. putus emang sakit, apalagi putus dari orang yang benar-benar lu cintai sepenuh hati. tapi mau gimana lagi? hidup harus tetap berjalan. jadi lu harus terus maju dan berkembang. dengan begitu diri lu juga akan berkembang. mindset lu, kepribadian lu, bahkan kehidupan lu pun akan ikut berkembang. dengan lu berkembang, lu jadi mengangkat value diri lu sendiri dan mulai memandang hidup dari perspektif yang lebih tinggi. dan ketika lu sudah di tahap ini, seringkali dalam hal asmara lu juga akan memandang hubungan, pasangan juga cinta dalam perspektif yang lebih kompleks dan detail. lalu untuk memenuhi segala pemikiran lu mengenai hubungan tersebut, otomatis tipe lu dalam memilih pasangan juga akan berubah. gue ngga bilang kalo value gue sudah tinggi. gue masih wanita biasa anak bapak. tapi setelah perjalanan panjang yang gue lalui, gue mulai mendapat banyak hikmah dan pemikiran tentang hidup dan cinta. kemudian hal itu menjadikan mantan gue bukan menjadi tipe gue lagi. bukan karena dia di bawah gue. bukan juga karena dia di atas gue. tapi karena beda aja. katakanlah beda pemikiran sama gue. mungkin kita ini kalo disatuin bakal bubar juga, makanya alam semesta memisahkan kita.. anjay. padahal dulu gue cinta mampus kek apalah jir ke dia. tapi ya sudah, namanya juga masa lalu. dulu dia tipe gue, karena dulu pelajaran hidup gue masih dikit jadi masih naif. mungkin dia juga, siapa tau sekarang gue juga udah bukan tipe dia ya kan. dalam waktu beberapa tahun itu tentu ngga mungkin kalo dia ngga tumbuh menjadi manusia yang lebih dewasa. tentu dengan kedewasaan dia sekarang, siapa tau gue bahkan tidak akan kena lirik sama dia kalo papasan. who knows kan? jadi tulisan ini sebisa mungkin gue nilai dari dua perspektif ya. karena gue bilang dia udah bukan tipe gue itu bukan berarti gue ngerendahin dia. tapi gue sadar, gue ngga akan sanggup sama dia. yaudahlah, kita lanjut hidup lagi. kedepannya gue bakal nemu tipe cowok kaya gimana lagi ya?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The shade

Kamu yng kasih tinggal kasih-kasih tinggal

Macul