Fear
selamat sore. hari ini gue mau buka-bukaan soal apa yang menjadi ketakutan gue dalam menjalin sebuah hubungan. karena seseorang baru aja mancing lagi masa lalu gue tanpa sengaja. dia yang pernah jadi biggest crush gue katakan lah, dateng lagi. He want to offering something and you must be know what it is. its about relationship. gue tau walaupun dia masih pake banyak perumpamaan-perumpamaan yang gue yakin bahkan orang lain pun juga akan paham maksud dia. and i said mungkin enggak dulu deh karena perasaan dia ga jelas. ya emang ga jelas. dia tiba-tiba aja datang-datang offering something jadi cewek mana yang ngga kaget jing? oke. he asked me again what if his feeling was clear and i already answered it with, lets go with the flow. why? karena gue mau mengenal dia dulu dan memastikan apakah gue aman kalau mencintai dia. apakah gue akan diterima? karena dalam diri gue banyak sekali ketakutan yang menggunung ketika seseorang bicara tentang hubungan. gue rusak secara rohaniah, gue beda dari cewek-cewek lain yang hidupnya safety aja. lo bisa nggak menangani dan berani bersama gue yang nggak karuan ini? gue adalah orang yang tumbuh berselimut persepsi bahwa gue diremehkan orang-orang. jadi gue nggak mau diremehkan lagi khususnya sama pasangan gue sendiri. gue orangnya nggak asik, lo betah nggak sama gue? dan ketakutan-ketakukan lain yang mendadak muncul ketika ada seseorang offering something abt relationship. gue sudah banyak mematahkan hati cowok karena trauma gue ini, dan bisa jadi gue udah mematahkan hati lo juga. gue defensif dan no one ever be too brave to crossed over it. gue abu-abu, gue benci abu-abu. makanya gue butuh sebuah hal yang jelas yang bisa gue jadikan sebagai dasar keyakinan. gue nggak pernah merasa dicintai, maka gue nggak terbiasa mendapat perasaan cinta. karena kekurangan gue yang kurang kasih sayang, gue selalu berusaha sebisa gue untuk memberikan kasih sayang ke temen-temen gue yang menyebabkan gue terbiasa memberi dan bukan menerima. gue problematik, gue terbiasa menyimpan semua pemikiran gue akan diri gue hanya untuk gue sendiri karena sejak awal gue nggak pernah punya tempat berbagi untuk bertanya tentang apa yang gue rasakan yang mengakibatkan gue terbiasa nyimpen. gue tumbuh kayak batu. gue tumbuh keras, cewek lain mungkin bisa belajar sebuah sikap lemah lembut lewat ibunya tapi gue selalu diajari untuk jadi kuat dan keras hati menghadapi hidup. gue buta akan berkasih sayang dan nggak bisa menerima kasih sayang. gue belajar semua hal lewat diri gue sendiri. gue mungkin keliatan keibuan bagi sebagian orang, itu karena gue tau rasanya nggak punya ibu jadi gue mencoba untuk menjadi ibu. if i dont have it, the i will be it. gue mencoba menjadi ibu untuk diri gue sendiri dan mungkin vibrasinya nyampe ke orang lain. gue bisa ngurus diri gue sendiri. gue belajar semua dari apa yang gue rasakan. ketika gue diremehkan, gue mencoba untuk nggak meremehkan orang lain. ketika gue di judge, gue mencoba untuk nggak ngejudge orang lain. semua gue lakuin karena gue tau rasanya, maka dari itu gue mencoba untuk tidak melakukan hal yang sama ke orang lain supaya orang lain nggak merasakan apa yang gue rasakan. gue terbiasa melindungi dan gue nggak biasa dilindungi. gue ngga cakep juga. intinya gue nggak mau cuma buat bahan mainan. gue nggak mau lo deketin gue cuma karena lo kepo jing. karena orang kepo tuh ngeselin, abis tau terus gue ditinggal. ga mau gue. pokoknya gue problematik aja, gue nggak worth it.
Komentar
Posting Komentar