Blur
Hai gaes. Selamat malam. Belakangan ada cowok yg coba deketin gue. Dan terang terangan. Gue tau doi lagi deketin gue. Cuma gue nggak gitu respon. I treat him like a friend sometimes gue anggep dia adek gue. Dia sama gue tua an gue beberapa bulan. Dia tau gue masih belum bisa bener-bener muvon dari seseorang. Tapi dia tetep disana. Ni orang tau gimana caranya deketin cewek model gue. I guess. Dia tau gue bukan tipe yang bisa di manisin tiap hari jadi dia gombalin gue pada waktu waktu yang nggak ketebak dan kadang kadang dia berhasil bikin gue senyum. You did well kid! But im sorry coz you still be my lil bro. Gue nggak pernah menutup kemungkinan apapun. Kalaupun lo tanya gue suka sama dia apa nggak ya gue suka. Tapi suka dalam konteks yang berbeda. Gue yakin anak ini akan jadi kekasih yang baik ketika dia ada dalam sebuah hubungan. Tapi sekali lagi hubungan itu belum tentu sama gue. Kenapa? Karena gue nggak mau nyakitin dia. Oke gue kek kesannya sombong banget gitu ya. Kek gue sok kecakepan gitu ya. Enggak sih. Lebih ke.. gue belum punya pikiran buat pacaran. Menjalin hubungan. Karena gue masih mengganggap pacaran untuk saat ini nggak perlu. Saat ini gue belum punya tujuan dari pacaran. Jadi intinya kalo gue pacaran itu bakal nggak jelas. Nggak jelas tujuannya kemana so itu bisa di bilang gue cuma akan main-main. Gue nggak mau mainin orang yang punya niatan serius sama gue. Gue nggak mau buat orang buang-buang waktunya sama gue. waktu adalah uang. Apasih goblok bahasa gue. Tapi kalaupun nanti dia kekeh pengen jadi kekasih gue. Cie. Atau siapapun orang yang mau jadi kekasih gue pada saat ini. Gue akan tegaskan dari awal. Gue nggak akan serius. Belum serius. Gue hanya akan main-main. Jangan berharap terlebih dahulu. Gue nggak bisa ngasih kepastian apa-apa selain mengakui lo sebagai kekasih gue dalam hubungan yang masih main-main ini. Gue akan serius ketika gue mau serius. Ketika gue rasa udah waktunya serius. Buset sok banget gue. Lo mau selingkuh juga silahkan. Maka gue akan meninggalkan lo. Kita bisa saling meninggalkan. Intinya untuk saat ini pacaran buat gue adalah sarana tumbuh bersama. Mutualisme. Saling menguntungkan. Gue akan mencoba selalu ada buat lo tapi lo nggak harus selalu ada buat gue karena itu hak lo sebagai manusia. Lo nggak punya kewajiban apa apa sebagai kekasih. Gue juga nggak akan menuntut hak gue sebagai kekasih. Santai aja jangan dibuat serius. Terserah lo. Tapi inget kalo gue juga akan menyesuaikan perlakuan lo terhadap gue. Ini sebenernya rancu. Gue akan berada dalam hubungan yang main-main tapi gue juga nggak akan sia-siain lo. Karena menurut gue pacaran itu tanggung jawab. Tanggung jawab atas pilihan yang sudah kita ambil. Dalam hal ini pilihan untuk berada dalam hubungan yang di maksudkan untuk saling membahagiakan. Iya kan? Pacaran untuk saling membahagiakan kan? Udah gue bilang pacaran itu saat ini bagi gue adalah untuk tumbuh bersama. Tumbuh dalam artian bobot diri yaitu hasil dari kesadaran akan tanggung jawab kita sendiri. Paham nggak sih maksud gue? Gue bebasin lo mau ngapain aja. Mau selingkuh kek mau ngomong kasar kek. Tapi inget ya, cowok bertanggung jawab nggak akan lakuin itu ke cewek nya. Jadi pacaran sama gue itu sebenernya santai. Baiklah, atau kita bisa sebut dengan serius tapi santai? Ngehe gue anjer. Baylah
Komentar
Posting Komentar