Ekyaaa ekyaaa
Halooo gaes welcome back! Langsung aja ya. Orang lain mungkin nganggep gue terlalu santai. Terlalu cuek terhadap apa yang harusnya gue lakukan untuk mencapai sebuah kesuksesan dengan standar yang telah tanpa sengaja di atur oleh masyarakat. Padahal selama ini gue hanya mengejar kebahagiaan yang memang gue jadikan sebagai pedoman hidup. Maksud gue tuh bukanya gue nggak peduli tentang masa depan. Gue sangat amat peduli dengan itu. Apalagi dengan keadaan gue saat ini tentu masa depan menjadi hal yang nggak bisa di buat main-main. Bahkan dari sekarang gue udah memikirkan apa yang akan gue lakukan kalo gue nggak dapet kerja jadi guru. Kalo gue nggak punya biaya buat sekolah profesi. Kalo gue akan di bully masyarakat karena hal itu. Atau karena bapak gue yang kecewa dengan anaknya karena nggak cepet dapet kerja. Gue bukanya nggak mikirin masa depan. Tapi gue emang punya pemikiran lain aja dari kalian mengenai definisi sukses. Oke sukses itu banyak uang. Banyak harta. Tapi gue cukup tau kalo itu semua nggak gampang buat di raih. Bukan setelah lulus kuliah gue langsung kerja dapet gaji bagus tuh enggak. Gue bahkan sedang mempersiapkan mental gue dari sekarang untuk melamar pekerjaan dimana aja. Apapun itu. Gue sedang menyiapkan mental gue untuk kerja selain jadi guru walau mengabaikan ijasah gue kelak tapi its oke menurut gue selama gue nggak jadi pengangguran. Gue tau ipk itu penting tapi gue juga manusia muda yang ingin menikmati hidup. Gue bukan penganut nakal dulu baru sukses tapi gue adalah penganut nakal dikit boleh tapi jangan jadi begok. Begok pun menurut gue bukan hanya sebatas ga ngerti soal akademik. Tapi lebih ke bagaimana kita nggak bisa baik dalam berperilaku, bertutur kata, bergaul dan hal-hal penting yang menjadi dasar-dasar kita dalam hidup. Bahkan kalo misal ada orang pakek mirasantika, gue akan bilang dia begok. Karena emang itu begok. Lo tau lah ya gausah dijelasin biar pada mikir dikit kenapa gue bisa bilang pengguna mirasantika begok. Dan kebalikanya nakal pun menurut gue seharusnya bukan mengenai mirasantika, kalo lo mau buka pemikiran lo lebih sedikit aja ada banyak definisi nakal di dunia ini dan itu akan lebih kompleks. Karena kembali lagi, definisi nakal setiap orang itu beda-beda. Right? Karena lo nggak mungkin bisa bilang gue adalah seorang anak yang nakal tanpa sebuah stigma atau konsep kenakalan yang lo anut di otak lo. See? Dan definisi nakal menurut gue adalah dengan bodo amat sama kuliah. Bodo amat sama tugas. Bodo amat sama nilai. Nggak pernah belajar. Kuliah cuma maen doang. Jadi tuh gini ya, orang tuh sering salah. Gue masih muda dan gue nggak mau melewatkan masa muda gue hanya untuk belajar buat nyari ipk tinggi. Its oke buat lo yang berprinsip harus lulus cumlaude. Tapi sori gue enggak. Karena menurut gue kuliah akan terasa sia sia kalo kita cuma ngejar ipk tanpa bergaul sana-sini buat kenal temen dari jurusan lain. Tapi gue juga tetep punya target buat lulus besok ya yaitu lulus dengan ipk lebih dari tiga. Jadi tuh gini ya, orang-orang tuh suka salah arti mengenai arti kata bergaul. Pernah suatu hari gue nyaranin temen gue buat kuliah meskipun dia bimbang buat kerja atau kuliah tapi gue tetep paksa dia buat kuliah. Kenapa? Gue nggak akan bilang dunia kerja itu buruk men, enggak gitu tapi menurut gue lingkungan kerja dari temen gue itu pemikiranya terlalu tertutup. Mereka kurang terbuka dalam menilai sebuah masa depan dan kehidupan tapi ketika lo kuliah dan lo ketemu banyak orang dengan berbagai latar belakang serta sikap dan karakter, lo akan tau mana yang benar dan mana yang salah. Lo akan belajar mengenai mencari sudut pandang lain dari sebuah topik dan masalah. Lo akan belajar bagaimana menanganinya dan sebagainya. Lo akan belajar bagaimana cara berbicara yang baik, sopan dengan segala pemilihan katanya. Dan otomatis lo sedikit banyak juga akan memikirkan mengenai isi otak lo biar lo nggak kelihatan bodoh dengan cara belajar atau baca buku or something. Thats why mereka yang yang kuliah rata-rata dinamakan sebagai orang berpendidikan. Bukan hanya soal jenjang dia yang lebih tinggi dan bayar sekolahnya lebih mahal. Bukan soal dia yang ilmu akademiknya lebih tinggi dari masyarakat lulusan sma/smk. Bukan, tapi dia yang terdidik secara lahir dan batin. Dia yang berproses menjadi manusia lebih baik. Lebih berwawasan. Lo tau nggak sih ketika lo udah menjalani fase-fase itu, lo akan perlahan menjadi manusia yang bijaksana dalam melangkah. Aura wibawa lo tuh keluar dan itulah yang menjadikan pemimpin-pemimpin atau anggota dpr dan anggota mrp di kursi pemerintahan rata-rata lulusan kuliah bahkan sampe s3. Why? Karena mereka waktu kuliah banyak bertemu orang-orang dan belajar hal-hal yang gue sebutin tadi. Salah satunya ketika mereka kuliah dulu mereka rata-rata aktif ikutan organisasi atau klub atau hal-hal lain hingga orasinya juara. Jadi itu gaes alasan kenapa lo kalo mampu bayar kuliah menurut gue musti kuliah. Kuliah itu bukan soal cari gelar buat cari kerja yang gajinya lebih tinggi dari karyawan tamatan sma. Lo salah besar kalo mikir begitu. Dan itulah tujuan gue kuliah. Gue pengen bertemu dengan banyak orang dan belajar dari mereka hingga gue bisa menjadi manusia berpendidikan. Dan itu adalah definisi lulus sukses menurut gue terlepas dari ipk yang emang targetnya harus lebih dari tiga. Jadi gue bukanya nggak mikirin soal nilai-nilai gue. Gue emang males tapi gue nggak se nakal itu untuk nggak peduli dengan kuliah gue yang udah dibiayain mahal sama bapak. Gue cuma pengen sedikit fokus untuk menggapai goals gue buat lulus sukses sehingga membuat gue bangga dan bahagia seumur hidup dan tidak menyesal karena gue tidak menyia-nyiakan masa kuliah gue. Karena kuliah cuma sekali. Tapi kerja bisa resain atau bahkan dipecat berkali-kali ;")) SALAM MAHASISWA!
Komentar
Posting Komentar